Bakal Dapat Kuota Internet Gratis untuk Pendidikan
Bakal Dapat Kuota Internet Gratis untuk Pendidikan
Bakal Dapat Kuota Internet Gratis untuk Pendidikan, – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI berencana memberikan subsidi kuota internet gratis bagi siswa, mahasiswa guru dan dosen untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
Dalam paparannya, Nadiem mengatakan dosen dan mahasiswa masing-masing akan menerima subsidi kuota internet sebesar 50GB per bulannya. Guru dan siswa juga mendapatkan subsidi dengan jumlah yang berbeda. Subsidi ini diberikan setelah Kemendikbud mendapat anggaran tambahan.
“Kami sudah mendapat persetujuan untuk anggaran sebesar Rp9 triliun untuk tahun ini yang akan kami kerahkan untuk pulsa dan kuota bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen selama 3-4 bulan ke depan,” ujar Nadiem Makarim dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI melalui kanal YouTube DPR RI pada Kamis.
1. Kemendikbud akan keluarkan Rp7,2 triliun untuk subisidi kuota
Dalam paparanya, Nadiem menyebutkan ada anggaran tambahan yang telah Kemendikbud terima dengan jumlahnya hampir Rp9 triliun. Rp7,2 triliun untuk membantu kuota internet bagi guru, siswa, dosen, dan mahasiswa.
Selain dosen dan mahasiswa yang masing-masing akan mendapat subisidi kuota 50GB/bulan mulai September hingga Desember 2020 mendatang, guru akan mendapatkan subsidi kuota sebesar 42 GB/bulannya, sedangkan siswa akan menerima 35GB/bulan.
2. Ada tunjangan untuk tenaga pendidik dari Kemendikbud
Selain untuk membantu pulsa dan kuota, Kemendikbud juga mempergunakan anggaran tambahan yang didapatkan untuk tambahan tunjangan profesi guru dan tenaga kependidikan, tunjangan dosen, dan tunjangan guru besar.
“Banyak bantuan ini sekitar sembilan triliun. Alhamdulillah perjuangan kita sudah ada hasilnya nyata untuk tahun ini,” kata Nadiem dalam rapat.
“Harapan saya tapi saya tidak akan berhenti sampai sini saya akan terus memperjuangkan untuk lebih lagi,” ujar
Mas Menteri, begitu Nadiem sapaan akrabnya, merasa senang karena janjinya untuk membantu kuota dan pulsa kepada siswa dan mahasiswa telah terpenuhi.
3. POP batal dilakukan, dana dialokasikan untuk guru honorer
Program Organisasi Penggeran (POP) yang sempat ramai perdebatkan batal laksanakan untuk tahun 2020. Mendikbud menyatakan dana POP akan realokasi untuk memberi bantuan pulsa pada masa PJJ.
“Untuk itu saya mengemukakan bahwa dana (POP) yang akan kita gunakan untuk tahun ini akan relokasi untuk membantu guru dalam bentuk pulsa pada masa PJJ ini,” kata Nadiem.
Nadiem juga menyampaikan kepada anggota Komisi X DPR RI alasan POP akhirnya batal laksanakan pada tahun 2020.